Cari Blog Ini

22 Des 2010

Roda kehidupan dan bangun dari mimpi buruk

Kehidupan bagaikan roda, istilah tersebut benar-benar aku mengerti. Dengan kehidupanku yang dulu sangat ironis. Dimana hidup sebagai anak jalanan, sebelumnya aku berasal dari keluarga yang sederhana, semua serba kekurangan namun dalam keluarga tersebut aku dapat merasakan arti cinta sebuah keluarga yang sebenarnya itu seperti apa. Pengaruh pergaulan di luar sana memang benar-benar keras mempengruhi kehidupanku. Dari sering keluar malam sedangkan waktu itu aku masih duduk dibangku sekolah menengah pertama, hingga mencoba hala-hal baru lainnya dengan mencoba mencicipi obat-obatan terlarang dan seks bebas.
Seringkali aku menyalahkan keadaan atas semua apa yang telah terjadi padaku, secara aku tak tahu asal-usul kehadiranku di bumi ini. Hidup dalam sebuah lingkaran rahasia merupakan hidup yang penuh dengan tanda tanya besar. Siapa aku, darimana aku, dan siapa orang tuaku???? selalu menanyakan hala-hala yang sama seperti itu dalam hatiku.
Sampai pada akhirnya aku diusir dari rumah dan berhenti dari sekolah ketika aku duduk di bangku sekolah menengah atas, sungguh disayangkan padahal waktu iu aku sekolah di sekolah nomor satu di kotaku. Namun aku tak mau berhenti dan menangis begitu saja saat aku sadari kehidupanku mulai berubah. Kehidupanku yang baru adalah kehidupan seorang anak jalanan, entah apakah masa depanku akan indah atau akan sebaliknya aku tak pernah memikirkan hal itu. Aku hanya percaya dan yakin bahwa aku bisa menunjukkan pada dunia bahwa aku bisa bangkit dari keterpurukan ini. Hhhhh...terasa nggak bisa diungkapin dengan kata-kata dan tak tahu bagaimana alur cerita kehidupanku ini.
Dari satu rumah ke ruah lain aku mencoba mencari tempat berlindung awalaupun hanya untuk semalam, dari satu teman ke teman yang lainnya.Beruntung mereka masih mau membantuku saat itu, mereka membantu memberikan aku tumpangan tidur dan makan meskipun keadaan mereka juga sama sederhananya keluargaku dulu.
Sida, Mursyidatul Ummah itulah nama dia, teman dari kecil juga sekaligus tetangga rumahku sebelun dia dan keluarganya indah dari desaku ke daerah lain. Namun perpindahan itu tak mempengaruhi hubungan antara aku dan keluarganya. Dia memberikan aku tumpangan tidur selama hampir 3 minggu sampai pada akhirnya akau merasa malu sendiri hidup menanggungi keluarganya, dan kebetulan waktu itu aku mendapatkan pekerjaan di Surabaya sebagai Baby sitter juga sekaligus sebagai pekerja serabutan. Namun pekerjaan itu tak berlangsung lama, hanya 15 hari saja dan memilih untuk pulang ke keluargaku meminta sedikit uang untuk pergi ke Bandung, ke tempat dimana mama angkatku tinggal bersama keluarganya dan suami barunya beserta adik yang bukan sedarah denganku.
Semula aku merasa tenang dan senang bisa hidup di Bandung, mencoba mencari kehidupan yang baru ternyata tak seindah yang aku harapkan. Mama angkatku terlalu pilih kasih terhadapku, jelas untukku saat itu enting dan berharganya sebuah kasih sayang, karna selama itu aku nggak pernah tahu apa itu kasih sayang dari seorang mama. Tapi ya sudahlah...aku kembali memutuskan untuk pulag ke kotaku Pasuruan lagi.
Dan sampai pada akhirnya aku mendapatkan tawaran pekerjaan di Bali, sangat begitu senang walaupun tak tahu perkerjaan apa itu. Kehidupanku di Bali semula sangat tidak stabil. Sampai ketika aku mengenal Gilbert dan menjali asmara dengannya dan sampai berencana menikah tahun depan (2011) kehidupanku benar-benar seperti bangun dari mimpi buruk, dia membantuku menemukan jalan yang terang dan membantuku bangkit dari keterpurukan tentang hidup dan cinta.
Kisahku ternyata tak sama dengan kisah teman-teman seperjuangan denganku, dari Cintya aku mendengar bahwa dia kini menjadi tahanan jeruji karena kasus narkoba, Eka dia hamil diluar nikah dengan kekasihnya dan memutuskan untuk menggugurkan kandungannya secara mereka masih belum siap untuk menghadapinya, Novi memiliki kisah bagaikan romeo dan juliet, kisah cinta yang tak direstui oleh orang tua Novi dan mereka berusaha untuk memisahkan cinta itu, dan Sida, gadis kecil, manja yang aku kenal dulu berubah menjadi gadis ABG yang memulai untuk mencoba hal-hal baru, seks bebas sampai dia mengalami peristiwa yang membuat dia dan keluarganya malu, dia hamil dan kekasihnya lari meninggalkan tanggung jawab itu, ekonomi keluarganya yang berubah menjadi sangat tragis, sampai sempat ingin memutuskan untuk berhenti sekolah karena kekurangan biaya, aku ingin membantu dia sebisa mugkin karna aku merasa iba dengan keadaannya yang sekarang, kakak-kakaknya juga sudah memutuskan untuk melepas tanggung jawab dalam membiayai sekolahnya. Sungguh aku ingin menangis ketika aku mendengar kisah itu dari dia, dulu kehidupanku seperti itu dan dia yang membantuku, mungkin kalau seandainya waktu dulu dia dan ibunya nggak mau bantu aku dengan memberikan aku tumpangan tidur kisahku nggak akan berlanjut sama seperti sekarang ini, mungkin akan memiliki kisah yang berbeda.
Semoga akan selalu ada rejeki untukku, agar bisa membantu orang-orang atau anak-anak yang membutuhkan biaya sekolah seperti dia, meskipun aku sendiri berhenti sekolah, namun aku ingin sekali membantu mewujudkan mimpi anak-anak yang tertinggal sekolah sepertiku.
Aku ingin buka usaha dan hasil dari usaha itu ingin aku pergunakan untuk membangun semacam panti asuhan untuk anak-anak jalanan dan anak-anak yang tertinggal sekolah. Semoga mimpiku ini akan terwujud dengan indah...amien :)

8 Okt 2010

traveling to Yogya



Yeach .... This is the time when we all travel to Yogyakarta on August 13, 2010 yesterday, but when itâ just arrived in Porong, we feel weird with the car we drive time, it is true .... koplingnya canvas and the car broke down out of time we are in the midst of Sidoarjo-Surabaya toll road at a distance 30km.Ya. god .. this is an exciting journey and make a little jengkel.lalu we take the initiative to try to contact a tow truck on the highway in order to help us out of the highway and headed for the garage nearby.



Within 30-60 minutes later the tow truck came over the car that we are riding and take us to the garage closest to the center.


hhhhh ..... for about 4 hours we were all in the garage, obviously because the car during the repair I'll be able to continue the trip to Yogyakarta.


We do this trip for Paula, my beloved sister who first came to Indonesia.Paula is the color of the Netherlands who came on vacation for a month in Indonesia and of course to meet Gilbert's visit, because quite a long time since they do not meet again Gil decides to stay in Bali.


Shortly before the time I pick up the arrival of Gil and Mom and Paula at the I Gusti Ngurah Rai airport in Bali, I felt nervous and afraid to meet with Paula. Because I felt I was not commensurate with Gilbert, Paula's brother. But my guess is wrong, Paula hugged and kissed both my cheeks and he had to say HELLO to me.


The intimacy that lasted until we all went to Yogya .... and this is the right time to be able to establish good relations with Paula, Gil, and mama. I'm glad to know Paula well, I think he's like my sister alone, she was very sweet and nice terhadapku.Aku like him .... love you Paula .....^^

Yeach Right......

a little longer I'll start my world has ever lost ... I will start living in the world of science again ... may God bless my way ... and thank you very much my dear,,, you lot helped pave the way to achieve my dreams ... I love you my dear Gil

5 Okt 2010

Why there should be recognition of Written Dutch

Why there should be recognition of Written Dutch


By Renne RA Kawilarang - Tuesday, 5 Oktobe.VIVAnews - Although already 65 years of independence, Indonesia has felt compelled to get a written acknowledgment from the Netherlands. Proceeds from the Netherlands that will be listed in the Comprehensive Partnership Agreement which will be unveiled in the middle of the second government of President Susilo Bambang Yudhoyono's visit to the Netherlands, 5-7 October 2010.



So said a spokesman for the Indonesian Foreign Ministry, Teuku Faizasyah, in an interview with Radio Netherlands Indonesian broadcast, which aired Monday, October 4, 2010. According Faizasyah written confession is not only important for Indonesia, but also for the Dutch.



"This is important for both countries, due to Indonesia and the Netherlands there is no longer any doubt over the history of both countries. In view of the past, we can depart from the same starting point," said Faizasyah, which also doubles as a spokesman for the presidency foreign affairs.



According to him, it already exists de facto recognition from the Netherlands with the presence of Foreign Minister at the time, Bernard Bot, on August 17 in Jakarta warning five years ago. "But in the context of writing, the document [the comprehensive partnership] could represent the recognition that the acceptance of Indonesia's independence in 1945, can be acceptable morally and politically by the Dutch," said Faizasyah.



With the recognition of a de facto or in writing, then there will be no distortion of history as well as skepticism from both sides. "We can look ahead without the necessary relationship pestered by differences in perception in the past," said Faizasyah.



Previously, told Radio Netherlands the Dutch Foreign Ministry confirmed that his government has recognized the independence of Indonesia on December 27, 1949, so that they can not admit the two times.



However, according to Faizasyah, later documents are more accepting of a historical reality that Indonesia proclaimed its independence in 1945. So it's good when it dikonkritkan acceptance through "black and white" so there's no doubt from both sides that things are still a wedge for the relations between the two parties is to be completed in a dignified manner.



He considered there are many actors of history from both countries have their respective perceptions of the independence of Indonesia and how the Dutch perspective on independence.


©2010Business ToolsTentang Google TerjemahanBlogCeritakan kisah AndaPrivasiBantuan

Indonesia Vs Belanda ( Bahasa Indonesia )

Mengapa Perlu ada Pengakuan Tertulis Belanda


By Renne R.A Kawilarang - Selasa, 5 OktoberKirimKirim via YMCetak.VIVAnews - Kendati sudah 65 tahun merdeka, Indonesia merasa berkepentingan untuk mendapat pengakuan tertulis dari Belanda. Penerimaan dari Belanda itu akan tercantum dalam Perjanjian Kemitraan Komprehensif yang akan diresmikan kedua pemerintah di tengah lawatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Belanda, 5-7 Oktober 2010.



Demikian ungkap juru bicara Kementrian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah, dalam wawancara dengan Radio Nederland siaran Indonesia, yang disiarkan Senin 4 Oktober 2010. Menurut Faizasyah pengakuan tertulis ini tidak hanya penting bagi Indonesia, namun juga bagi Belanda.



"Ini penting bagi kedua negara, karena bagi Indonesia dan Belanda tidak ada lagi keragu-raguan atas sisi sejarah kedua negara. Dalam melihat masa lalu, kita bisa berangkat dari starting point yang sama," kata Faizasyah, yang juga merangkap sebagai juru bicara kepresidenan untuk urusan luar negeri.



Menurut dia, memang secara de facto sudah ada pengakuan dari Belanda dengan hadirnya Menteri Luar Negeri saat itu, Bernard Bot, pada peringatan 17 Agustus di Jakarta lima tahun lalu. "Namun dalam konteks tertulis, dokumen [kemitraan komprehensif] ini bisa merepresentasikan adanya pengakuan bahwa penerimaan kemerdekaan Indonesia tahun 1945, dapat diterima secara moral dan politik oleh pihak Belanda," kata Faizasyah.



Dengan pengakuan baik secara de facto maupun secara tertulis, maka tidak akan ada lagi distorsi sejarah maupun keragu-raguan dari kedua belah pihak. "Kita bisa menatap hubungan ke depan tanpa perlu direcoki oleh perbedaan persepsi di masa lalu," kata Faizasyah.



Sebelumnya, kepada Radio Netherland pihak Kementrian Luar Negeri Belanda menegaskan bahwa pemerintahnya sudah mengakui kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1949, sehingga mereka tidak bisa mengakui dua kali.



Namun, menurut Faizasyah, dokumen nanti sifatnya lebih menerima suatu realitas sejarah bahwa Indonesia pada tahun 1945 memproklamasikan kemerdekaan. Maka ada baiknya bila penerimaan itu dikonkritkan melalui "hitam di atas putih" sehingga tidak ada keraguan lagi dari kedua pihak bahwa hal-hal yang masih menjadi ganjalan bagi hubungan kedua pihak sudah bisa diselesaikan secara bermartabat.



Dia menilai masih banyak pelaku sejarah dari kedua negara yang memiliki persepsi masing-masing atas kemerdekaan Indonesia dan bagaimana sudut pandang Belanda atas kemerdekaan itu.

My Gili....

yeach ... So glad and happy every day that my heart is always going through my past along with him .. ... My beloved boyfriend Gil .....



I can not believe this is all going to happen to me. It's really a dream that once I dreamed, and now that dream come true.


But the happiness it made me more afraid to lose what I have today. Moreover I was very scared, very scared lose him!!!!


Oh ... god ... I hope what I experience today is not just a bad dream that just come and go just like that moment in the morning sun shining on my face ...


woke me up from my sleep and lost in my nightmare ....


I know you hear what I'm asking is God ... so do not pretend to forget my wish is ....






Hufh ... saw him play the game .... I'm so horny ... oh God ... so perfect you have created him for me .... thank God ....^^

GODDESS

GODDESS


Sprott ... it was very elegant name for Rama.
Gracefully as the Rama Sinta. So lovely to be able to make Rama Sinta really fell in love hole. Sprott is like the goddess that pobud Rama present in the dream. Sprott pobud senatiasa provide sweetest smile every day, and Sprott is the best of everything during this Rama have.
Love that runs for about 2 years ago, now Wherever the wind swept away like .. Go away without being able to fight Rama.
Disappeared without a trace. Many Ask who fills the void Rama heart today, what makes the goddess had left without saying good-bye from rama? what actually happened at Sprott? or may have found Rama Sinta else?.
Rama wanted to cry, cry over the lost love of the goddess granted. So lovely wound given by Sprott, so make sure Rama will be his true identity. Not easy to Rama through time for 2 years with Sprott. So many problems that have occurred among them, the problem about the truth of identity Sprott. But it was never a heavy burden for Rama, Rama still worship the goddess.
Rama could no longer stem the tears. In every dark night, Rama always complain sadness in nature. Is this the end of loyalty to the Sprott for this? Could this be the fate of love Rama? or is this the way back and loved Rama Sinta? and Rama always wondered.
The days of Rama's like nothing else. Rama was just an ordinary guy who took the big decision in his life, especially since she lost the goddess who he exceedingly loves. Rama decided to go looking for Sprott and forget who he was, wherever Rama's footsteps was never aware of it.
Empty and lonely feeling in the world without Rama Sinta. Rama Sinta miss that always look perfect for Rama. Where the goddess was going to leave Rama?.
So crazy in love for the Rama Sinta. Once adored Rama to the goddess, the goddess is perfect. The goddess who always gives great strength to Rama for keterpurukannya always rise from the death of both parents orag Rama. Only Rama Sinta that always accompany every empty corner in the heart of Rama. Sprott loyalty to Rama can not be disclosed to any expression. But now Sprott never again be present to give a sweet smile to Rama.
Rama cried every night, every night hoping he would meet with the goddess that again. What exactly was she crying about? Could he wept over kebodohanya who has fallen in love with Sprott. It's only a small possibility of what to Rama Sinta realize that actually was never real. Then how is the relationship between Rama and Sinta this? Yup ... the relationship was never real.
Every time, every second even Helah every breath she never stopped calling it an elegant name, Sprott .... Sprott Sprott ... ... .!!!!
Until one night, Rama met with Sprott. But the meeting was only for a moment. Sprott was unaware of the existence of Rama that night. Sprott singing and dancing among the flowers should little fairy garden is happy. Rama Sinta trying to achieve, but still can not. Until the tip of the meeting was finally realized that Rama Sinta come to see him. When Rama wanted meaih the hands of the goddess was, Sprott just give a smile termanisnya for Ramah and went away without a single word is spoken. That the relationship between Rama and Sinta is established for 2 years. Rama Sinta like to have but can not, Rama Sinta is too beautiful to have.
Sinta is a figure that is extraordinary woman for Rama, graceful, beautiful, fragrant flowers sewangi her dream garden, a truly seductive curves, a very sweet smile, his smooth face that shines so fascinating to make Rama really fall in love Sprott. But Rama and Sinta different. It was impossible for the goddess Rama could have it, because the goddess was merely the goddess is always present in his dream. There never was and never real, and Rama was limited to one occupant lunatic asylum. Noble Soul Makassar.
Rama took his love to go with him to his new world. World where he could meet with both parents and talked about the beauty and perfection of the his goddess. Even the world where Rama thought it would be able to meet with the goddess adored it. Rama vote away from reality and go pursue his dream which will never materialize ta. At the end of his breath before Rama end of his life he wrote something on the wall ward, "I AM WHO YOU SINTA RAMA"
Finally now Rama has gone deep into the world he always wanted. For the sake of love for the goddess who never existed. For the sake of his soul and for the sake of emptiness affection for both parents. Now Rama Wherever there is no right when he was 25 years old. Goodbye Rama I hope you find that perfect goddess, Sprott ... ..





You're among the most beautiful flowers ever present in my dreams, you're the best among the goddesses that I have ever used.
You spread your thorny road I'm extremely difficult to pass, meaning you plug it in full wound I feel very sick.
Once you created for Rama's beautiful, so graceful you were born as Sinta
You're the most beautiful pernahku love, but I can not have, you are my best ever admire though I can not have.
(Goddess-Green Leaf)



By; Seboetkoe stone heads


4 Okt 2010

Dewi-Rama Sinta

DEWI

Sinta…nama itu sangat anggun bagi Rama. Seanggun Sinta bagi Rama. Begitu cantiknya Sinta sampai mampu membuat Rama benar-benar terjatuh dalam lubang cinta itu. Sinta bagaikan sang dewi yang slalu hadir dalam mimpi Rama. Sinta slalu senatiasa memberikan senyum termanis disetiap harinya, dan Sinta adalah yang terbaik dari segala yang selama ini Rama miliki.
Cinta yang berjalan selama 2 tahun silam, kini tlah hilang bagaikan disapu angin.. Hilang begitu saja tanpa bisa Rama perjuangkan. Hilang tanpa jejak. Banyak Tanya yang mengisi kekosongan hati Rama saat ini, apa yang membuat sang dewi itu pergi tanpa pamit dari rama ? apa yang sebenarnya terjadi pada Sinta ? ataukah mungkin Sinta telah menemukan Rama yang lain?.
Ingin Rama menangis, menangisi cinta sang dewi yang hilang begitu saja. Begitu indah luka yang diberikan oleh Sinta sehingga membuat Rama lupa akan jati dirinya. Tak mudah untuk Rama melalui waktu selama 2 tahun bersama Sinta. Begitu banyak masalah yang pernah terjadi diantara mereka, masalah tentang kebenaran jati diri Sinta. Namun semua itu tak pernah jadi beban berat bagi Rama, Rama masih tetap memuja sang dewi.
Tak mampu lagi Rama membendung air matanya. Disetiap kegelapan malam, Rama selalu mengadu kesedihannya pada alam. Apa ini akhir dari kesetiaannya pada Sinta selama ini? Mungkinkah ini nasib cinta Rama ? atau beginikah cara Sinta membalas dan mencintai Rama? dan Rama selalu bertanya-tanya.
Hari-hari Rama seperti tak ada artinya lagi. Rama hanyalah seorang pria biasa yang mengambil keputusan besar dalam hidupnya, terlebih semenjak dia kehilangan sang dewi yang teramat dia cintai. Rama memutuskan untuk pergi mencari Sinta dan melupakan jati dirinya, kemanapun langkahnya Rama tak pernah menyadarinya.
Hampa dan sepi yang Rama rasakan dalam dunianya tanpa Sinta. Rama merindukan Sinta yang selalu tampil sempurna untuk Rama. Kemanakah sang dewi itu pergi meninggalkan Rama?.
Begitu gila cinta sang Rama untuk Sinta. Begitu memujanya Rama kepada sang dewi, sang dewi yang sempurna. Sang dewi yang senantiasa memberikan kekuatan besar kepada Rama untuk selalu bangkit dari keterpurukannya atas kematian kedua orag tua Rama. Hanya Sinta yang selalu temani Rama disetiap sudut-sudut hampa dalam hati Rama. Kesetiaan Sinta kepada Rama tak dapat diungkapkan dengan ungkapan apapun. Namun kini Sinta tak pernah lagi hadir memberikan senyum manis untuk Rama.
Rama menangis disetiap malam, berharap disetiap malam ia akan bertemu dengan sang dewi itu lagi. Apa yang sebenarnya ia tangisi itu? Mungkinkah ia menangisi atas kebodohanya yang telah jatuh cinta kepada Sinta. Itu hanya kemungkinan kecil dari apa yang harus Rama sadari bahwa sebenarnya Sinta tak pernah nyata. Lalu bagaimanakah dengan hubungan antara Rama dan Sinta ini? Yup…hubungan itu tak pernah nyata.
Disetiap waktu, disetiap detik bahkan disetiap hela nafasnya ia tak pernah berhenti menyebut satu nama yang anggun itu, Sinta….Sinta…Sinta….!!!!
Sampai pada suatu malam, Rama bertemu dengan Sinta. Namun pertemuan itu hanya sesaat. Sinta tak menyadari akan keberadaan Rama malam itu. Sinta bernyanyi dan menari diantara bunga-bunga taman selayaknya peri kecil yang sedang berbahagia. Rama mencoba meraih Sinta, namun tetap tak bisa. Sampai diujung pertemuan itu akhirnya Sinta menyadari bahwa Rama datang untuk menemuinya. Disaat Rama ingin meaih tangan sang dewi itu, Sinta hanya memberikan senyum termanisnya untuk Rama dan pergi begitu saja tanpa ada satu katapun yang terucap. Begitulah hubungan antara Rama dan Sinta ini terjalin selama 2 tahun. Rama ingin memiliki Sinta namun tak bisa, Sinta terlalu indah untuk Rama miliki.
Sinta adalah sesosok wanita yang sangat luar biasa bagi Rama, anggun, cantik, wangi tubuhnya sewangi bunga-bunga ditaman mimpinya, lekuk tubuh yang sungguh menggoda, senyum yang sangat manis, raut wajah yang bersinar halus mempesona sehingga membuat Rama benar-benar jatuh cinta pada Sinta. Namun Rama dan Sinta berbeda. Tak mungkin untuk Rama bisa memiliki sang dewi itu, karena sang dewi itu hanyalah dewi yang selalu hadir dalam mimpinya. Tak pernah ada dan tak pernah nyata, dan Rama hanyalah sebatas orang gila salah satu penghuni RSJ. Jiwa Mulia Makassar.
Rama membawa cintanya pergi bersamanya ke dunia barunya. Dunia dimana ia mampu bertemu dengan kedua orang tuanya dan bercerita tentang kecantikan dan kesempurnaan sang dewinya. Bahkan dunia dimana Rama berpikir akan bisa bertemu dengan sang dewi pujaannya itu. Rama memilih pergi dari kenyataan dan pergi mengejar mimpinya yang ta pernah akan terwujud. Diakhir nafasnya sebelum Rama mengakhiri hidupnya ia menuliskan sesuatu didinding bangsalnya, “ AKU ADALAH RAMA UNTUKMU SINTA “
Akhirnya kini Rama telah pergi jauh ke dunia yang selalu ia inginkan. Demi cinta untuk sang dewi yang tak pernah ada. Demi kekosongan jiwanya dan demi kasih sayangnya untuk kedua orang tuanya. Kini Rama tlah tiada disaat ia tepat berusia 25 tahun. Selamat tinggal Rama semoga kau menemukan sang dewi yang sempurna itu, Sinta…..


Kau terindah diantara bunga yang pernah hadir dalam mimpiku, kau terbaik diantara dewi yang pernah aku miliki dahulu.
Kau bentangkan jalan penuh duri teramat sulit aku lewati, kau tancapkan luka penuh arti teramat sakit aku rasakan.
Begitu indah kau tercipta bagi Rama, begitu anggun kau terlahir sebagai Sinta.
Kau terindah yang pernahku cintai, tapi tak bisa aku miliki, kau terbaik yang pernah ku kagumi meski tak bisa aku miliki.
( Dewi- Hijau Daun )

By; Seboetkoe kepala batoe



17 Sep 2010

Siapakah kalian,Dimanakah kalian,dan Apakah kalian???

Tahukah kalian tentangku saat ini, apakah kalian pernah merindukan aku, dan pernah menyadari akan keberadaanku saat ini. Mungkinkah kalian peduli akan hidupku saat ini. Andai saja kalian tahu bagaimana perjalanan hidupku selama ini, lebih tepatnya selama aku hidup tanpa kalian.
Hancur dan berantakan seperti kapal pecah perjalanan hidupku selama ini. Tahukah kalian aku mencari keberadaan kalian dan merindukan kalian. Meskipun dalam hatiku aku tak ingin kalian tahu semua perasaanku ini. Wajar sebagai seorang manusia aku mempunyai rasa ingin tahu dan rasa peduli. Seandainya saja kalian menjadi aku dan aku menjadi kalian. Kalian akan tahu bagaimana rasanya hidup terbuang sia-sia dan aku akan tahu bagaimana rasanya membuang sesuatu yang berharga dalam hidup.
Mungkin aku bukanlah sesuatu yang kalian inginkan waktu itu, sehingga kalian menganggapku seperti bekas bungkus tepung terigu. Kalian membuangku setelah aku kalian pergunakan untuk kesenangan kalian belaka. Aku bisa memahami maksdu dari apa yang kalian lakukan selama ini kepadaku. Aku tahu aku tak kalian harapkan, tapi kenapa kalian tak merencakan untuk membunuhku saja sebelum aku benar-benar hidup waktu itu.
Perlu kalian tahu, aku tak pernah peduli tentag apa yang terjadi padaku dan tentang apa yang orang-orang katakan tentangku. Namun aku hanya ingin tahu siapa kalian dan dimana kalian. Apakah itu sebuah kesalahan besar untuk tahu tentang kalian?.
Kalian semuanya sama, hanya merasa kalianlah yang paling benar dalam menjalani kehidupan ini. Akulah yang selalu kalian salahkan tentang apa yang telah terjadi dalam hidup kalian. Ya...ini semua tentang hidup. Hidup kalian dan hidupku. Hidup seorang anak tanpa status yang jelas.
Rahasia, kenapa harus ada rahasia yang tersimpan dari mereka. Apakah kalian yang menyruh mereka untuk membungkam mulut mereka. Dengan apa kalian menutup mulut mereka sehingga mereka tak pernah mau mengakui tentang keberadaan kalian. Seberapa banyak uang yang kalian beri untuk membeli mulut mereka. Hanya untuk tak menceritakan siapa aku sebenranya dan tentang siapa kalian.
Sedih dan bimbang benar hatiku setiap kali aku ingat tentang kalian, walaupun nggak disetiap waktuku aku memikirkan kalian. Pernah dalam pikirku untuk melupakan tentang asal usulku, tapi itu konyol terdengar. Karena bagaimanapun juga aku ada karena kalian. Aku ingin membenci kalian dan mereka, tapi ini semua bukanlah kesalahan kalian atau mereka. Ini semua karena stuasi dan kondisi waktu itu, dan aku yakin denggan berjalannya waktu kelak aku akan mengetahui siapa kalian sebenarnya.
Perlu kalian tahu, semua rahasia yang kini masih tersimpan itu adalah milikku seutuhnya . Kalian nggak berhak untuk menyimpannya demi keuntungan kalian sendiri. Aku yang pantas memiliki hak itu.Kalian semua telah berhasil membuatku seolah-olah percaya dengan kemunafikan kalian dan mereka semua.
Sulit untuk mengakui kalian sebagai orang tuaku dan sebagai orang tua angkatku, karena apa yang telah kalian lakukan selama ini terhadapku. Kalian berdua menelantarkanku, seperti aku ini tak berguna apa-apa dan tak berarti apa pun untuk kalian. Bahkan kalian mengalihkanku ketangan orang lain yang tak bersalah karena ulah kalian berdua.
Tahukah kalian ?! selama aku hidup bersama mereka, aku merasa beruntung dan sangat merasa asing, apalagi semenjak aku tahu siapa aku sebenarnya.Sangat-sangat merasa asin,g di dalam rumah dan keluarga itu. Walaupun mereka bukan dari golongan masyarakat yang terpandang, kaya, ataupun segala hal ada, namun tetap merekalah yang terhebat dari kalian berempat. Kalian hanya sekumpulan dari monster-monster yang menyeramkan. Kalian tak berguna dan sangat bodoh dan bahkan sangat menjijikkan. Aku benci kalian!!!!!