Cari Blog Ini

22 Des 2010

Roda kehidupan dan bangun dari mimpi buruk

Kehidupan bagaikan roda, istilah tersebut benar-benar aku mengerti. Dengan kehidupanku yang dulu sangat ironis. Dimana hidup sebagai anak jalanan, sebelumnya aku berasal dari keluarga yang sederhana, semua serba kekurangan namun dalam keluarga tersebut aku dapat merasakan arti cinta sebuah keluarga yang sebenarnya itu seperti apa. Pengaruh pergaulan di luar sana memang benar-benar keras mempengruhi kehidupanku. Dari sering keluar malam sedangkan waktu itu aku masih duduk dibangku sekolah menengah pertama, hingga mencoba hala-hal baru lainnya dengan mencoba mencicipi obat-obatan terlarang dan seks bebas.
Seringkali aku menyalahkan keadaan atas semua apa yang telah terjadi padaku, secara aku tak tahu asal-usul kehadiranku di bumi ini. Hidup dalam sebuah lingkaran rahasia merupakan hidup yang penuh dengan tanda tanya besar. Siapa aku, darimana aku, dan siapa orang tuaku???? selalu menanyakan hala-hala yang sama seperti itu dalam hatiku.
Sampai pada akhirnya aku diusir dari rumah dan berhenti dari sekolah ketika aku duduk di bangku sekolah menengah atas, sungguh disayangkan padahal waktu iu aku sekolah di sekolah nomor satu di kotaku. Namun aku tak mau berhenti dan menangis begitu saja saat aku sadari kehidupanku mulai berubah. Kehidupanku yang baru adalah kehidupan seorang anak jalanan, entah apakah masa depanku akan indah atau akan sebaliknya aku tak pernah memikirkan hal itu. Aku hanya percaya dan yakin bahwa aku bisa menunjukkan pada dunia bahwa aku bisa bangkit dari keterpurukan ini. Hhhhh...terasa nggak bisa diungkapin dengan kata-kata dan tak tahu bagaimana alur cerita kehidupanku ini.
Dari satu rumah ke ruah lain aku mencoba mencari tempat berlindung awalaupun hanya untuk semalam, dari satu teman ke teman yang lainnya.Beruntung mereka masih mau membantuku saat itu, mereka membantu memberikan aku tumpangan tidur dan makan meskipun keadaan mereka juga sama sederhananya keluargaku dulu.
Sida, Mursyidatul Ummah itulah nama dia, teman dari kecil juga sekaligus tetangga rumahku sebelun dia dan keluarganya indah dari desaku ke daerah lain. Namun perpindahan itu tak mempengaruhi hubungan antara aku dan keluarganya. Dia memberikan aku tumpangan tidur selama hampir 3 minggu sampai pada akhirnya akau merasa malu sendiri hidup menanggungi keluarganya, dan kebetulan waktu itu aku mendapatkan pekerjaan di Surabaya sebagai Baby sitter juga sekaligus sebagai pekerja serabutan. Namun pekerjaan itu tak berlangsung lama, hanya 15 hari saja dan memilih untuk pulang ke keluargaku meminta sedikit uang untuk pergi ke Bandung, ke tempat dimana mama angkatku tinggal bersama keluarganya dan suami barunya beserta adik yang bukan sedarah denganku.
Semula aku merasa tenang dan senang bisa hidup di Bandung, mencoba mencari kehidupan yang baru ternyata tak seindah yang aku harapkan. Mama angkatku terlalu pilih kasih terhadapku, jelas untukku saat itu enting dan berharganya sebuah kasih sayang, karna selama itu aku nggak pernah tahu apa itu kasih sayang dari seorang mama. Tapi ya sudahlah...aku kembali memutuskan untuk pulag ke kotaku Pasuruan lagi.
Dan sampai pada akhirnya aku mendapatkan tawaran pekerjaan di Bali, sangat begitu senang walaupun tak tahu perkerjaan apa itu. Kehidupanku di Bali semula sangat tidak stabil. Sampai ketika aku mengenal Gilbert dan menjali asmara dengannya dan sampai berencana menikah tahun depan (2011) kehidupanku benar-benar seperti bangun dari mimpi buruk, dia membantuku menemukan jalan yang terang dan membantuku bangkit dari keterpurukan tentang hidup dan cinta.
Kisahku ternyata tak sama dengan kisah teman-teman seperjuangan denganku, dari Cintya aku mendengar bahwa dia kini menjadi tahanan jeruji karena kasus narkoba, Eka dia hamil diluar nikah dengan kekasihnya dan memutuskan untuk menggugurkan kandungannya secara mereka masih belum siap untuk menghadapinya, Novi memiliki kisah bagaikan romeo dan juliet, kisah cinta yang tak direstui oleh orang tua Novi dan mereka berusaha untuk memisahkan cinta itu, dan Sida, gadis kecil, manja yang aku kenal dulu berubah menjadi gadis ABG yang memulai untuk mencoba hal-hal baru, seks bebas sampai dia mengalami peristiwa yang membuat dia dan keluarganya malu, dia hamil dan kekasihnya lari meninggalkan tanggung jawab itu, ekonomi keluarganya yang berubah menjadi sangat tragis, sampai sempat ingin memutuskan untuk berhenti sekolah karena kekurangan biaya, aku ingin membantu dia sebisa mugkin karna aku merasa iba dengan keadaannya yang sekarang, kakak-kakaknya juga sudah memutuskan untuk melepas tanggung jawab dalam membiayai sekolahnya. Sungguh aku ingin menangis ketika aku mendengar kisah itu dari dia, dulu kehidupanku seperti itu dan dia yang membantuku, mungkin kalau seandainya waktu dulu dia dan ibunya nggak mau bantu aku dengan memberikan aku tumpangan tidur kisahku nggak akan berlanjut sama seperti sekarang ini, mungkin akan memiliki kisah yang berbeda.
Semoga akan selalu ada rejeki untukku, agar bisa membantu orang-orang atau anak-anak yang membutuhkan biaya sekolah seperti dia, meskipun aku sendiri berhenti sekolah, namun aku ingin sekali membantu mewujudkan mimpi anak-anak yang tertinggal sekolah sepertiku.
Aku ingin buka usaha dan hasil dari usaha itu ingin aku pergunakan untuk membangun semacam panti asuhan untuk anak-anak jalanan dan anak-anak yang tertinggal sekolah. Semoga mimpiku ini akan terwujud dengan indah...amien :)